Ketika melihat kembali sejarah Turki, terlihat jelas wanita Turki telah secara sukarela mengemban tugas demi pertahanan negara mereka, menunjukkan keberanian dan kekuatan yang setara dengan kaum laki-laki.
Nene Hatun (1857-22 Mei 1955), merupakan contoh nyata dari perempuan Turki yang turut andil dalam perperangan. Untuk menghormatinya, sebuah monumen pun didirikan di kota Erzurum (Turki timur) karena keberanian dan kegagahannya dalam perang antara Turki (dinasti Ottoman) dan Rusia (1877–1878).
Selain itu, Turki, saat Perang Kemerdekaan juga tidak terlepas dari sejarah kepahlawanan. Sabiha Gökçen (22 Maret 1913 - 22 Maret 2001) adalah pilot tempur wanita pertama di dunia, sekaligus penerbang wanita pertama Turki. Gökçen adalah satu dari delapan anak angkat Mustafa Kemal Atatürk*. Sepanjang karirnya di Angkatan Udara Turki, Gökçen telah menerbangkan 22 jenis pesawat dengan jam terbang lebih dari 8.000 jam, dan 32 jam diantaranya adalah terbang untuk misi tempur dan pemboman. Dia satu-satunya pilot wanita yang terpilih untuk poster "20 Greatest Aviators in History" yang dibuat oleh Angkatan Udara Amerika Serikat pada tahun 1996.
Saat ini, personel militer wanita Turki sudah menghiasi Angkatan Bersenjata Turki. Para petugas wanita ini sama statusnya dengan laki-laki dan dibawah rantai komando yang sama. Tidak asal rekrut, petugas-petugas wanita ini jelas harus memenuhi persyaratan untuk kecabangan nantinya, ini untuk mengimbangi kemajuan di abad 21. Personel wanita sipil juga telah ditugaskan untuk staf kantor pusat, bidang teknis, dan pelayanan sosial tanpa diskriminasi.
Saat ini, personel militer wanita Turki sudah menghiasi Angkatan Bersenjata Turki. Para petugas wanita ini sama statusnya dengan laki-laki dan dibawah rantai komando yang sama. Tidak asal rekrut, petugas-petugas wanita ini jelas harus memenuhi persyaratan untuk kecabangan nantinya, ini untuk mengimbangi kemajuan di abad 21. Personel wanita sipil juga telah ditugaskan untuk staf kantor pusat, bidang teknis, dan pelayanan sosial tanpa diskriminasi.
Militer wanita Turki bertugas di semua bidang kemiliteran dan memiliki tanggung jawab dan tugas yang sama dengan laki-laki kecuali di kendaraan lapis baja, infanteri dan kapal selam. Penugasan, promosi dan pelatihan diberlakukan atas dasar kesetaraan tanpa bias gender. Pada tahun 2005, jumlah petugas dan bintara wanita di Angkatan Bersenjata Turki mencapai 1245 orang.
Berikut beberapa foto dari wanita Turki yang merupakan pilot dari helikopter Sikorsky UH60 Blackhawk.
* Mustafa Kemal Atatürk (12 Maret 1881-10 November 1938), hingga 1934 namanya adalah Ghazi Mustafa Kemal Pasha, adalah seorang perwira militer dan negarawan Turki yang memimpin revolusi negara itu. Ia juga merupakan pendiri dan presiden pertama Republik Turki.
Kredit foto : Global Military Review